MTsN 5 KEDIRI GELAR KARYA P5, SENI BUDAYA, DAN LITERASI WUJUD BHAKTI UNTUK NEGERI
4 min read
(Kab. Kediri: MTsN 5 Kediri) – Suasana yang hangat namun penuh semangat menyelimuti hari yang istimewa di MTsN 5 Kediri. Dimana sebagian besar siswa dan guru mengenakan baju tempo dulu atau jadul sebagai dress code utama dan beberapa pengisi acara mengenakan busana adat nusantara. Hal ini dalam rangka menyemarakkan pagelaran karya P5, Seni Budaya, dan Gerakan Literasi yang telah menjadi agenda tahunan di MTsN 5 Kediri pada bulan November yang sangat dekat dengan momentum Bulan Bahasa, Peringatan Sumpah Pemuda, dan menyambut hari pahlawan.
Diawali dengan acara pembukaan langsung oleh Kepala Madrasah, Dra. Fikrotul Azizah, M.Pd.I langsung dari panggung utama yang berdiri megah di halaman madrasah. Beliau berharap pagelaran karya P5, Seni Budaya, dan Gerakan Literasi ini mampu mengembangkan kreatifitas, inovasi, serta mampu menggugah semangat nasionalisme dan cinta tanah air. Usai pembukaan, acara dilanjutkan pada penyambutan tamu kehormatan, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Kediri yang dalam hal ini diwakili oleh Kasi Pendma Kemenag Kabupaten Kediri, Bapak Drs. H. Abdullah Rosyad, M.Pd.I. Hadir di depan gerbang madrasah, Bapak Drs. H. Abdullah Rosyad, M.Pd.I yang mengenakan busana adat Batak langsung menapak di atas karpet merah dan disambut kilat lampu flash dari Hp para siswa di sepanjang koridor gerbang madrasah.
Pemotongan pita merah putih dan penulisan kesan pesan di depan galeri seni menjadi simbol pembukaan dari seluruh rangkaian acara. Selanjutnya Bapak Kasi Pendma mengapresiasi hasil karya seni berupa lukisan siswa baik bertema naturalis maupun realis yang terpajang penuh artistik di dalam galeri seni. Sepanjang menuju tenda kehormatan, Bapak Drs. H. Abdullah Rosyad, M.Pd.I Bersama bapak ibu guru yang menjadi duta budaya nasional disambut olah para penari yang berbaris sebagai pagar betis.
Derap langkah pembawa bendera sepanjang delapan meter yang akan dibentangkan di hadapan siswa, guru, dan undangan, mengiringi Bapak H. Budi Prasodjo, S.Pd tepat saat melakukan orasi kebangsaan. “Wahai generasi muda penerus bangsa! Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih. Maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapa pun juga. Merdeka!!! Allahu Akbar!!!.” Maka pekik kata Merdeka dan Allahu Akbar dari seluruh siswa dan bapak ibu guru menggema dengan lantang mengakhiri orasi kebangsaan.
Puncak perayaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), siswa kelas 7 MTsN 5 Kediri pada tahun ajaran 2022/2023 ini menekankan pada unsur kebhinekaan global, gotong royong, dan kreatif. Hal ini diwujudkan dengan pembuatan busana adat nusantara dengan bahan ramah lingkungan baik dari sampah organik maupun anorganik. Dan sungguh luar biasa, penampilan model dari tiap kelas yang melakukan fashion show diiringi penjelasan dari presentator terkait asal adat dan daerah busana yang dikenakan dan proses pembuatannya.
Usai gelar karya P5 berbagai acara seni budaya makin menambah semarak suasana. Meski sinar matahari mulai terik tak menyurutkan semangat siswa yang duduk di sepanjang koridor taman, halaman, dan depan kelas untuk mengikuti seluruh rangkaian acara. Diantaranya Story Telling, persembahan khusus dari kelas peminatan dengan mengangkat dongeng Bawang Merah dan Bawang Putih. Semangat nasionalisme makin terasa pada pertunjukkan teaterikal puisi yang mengangkat tema Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan pemersatu bangsa.Tampilan yang tak kalah menariknya adalah pertunjukkan drama musikal yang diperankan oleh beberapa siswa yang mengangkat tema perundungan yang saat ini marak dilakukan oleh para pelajar. Diharapkan pesan moral yang terkandung dalam drama musikal ini, yaitu anti bullying dan perundungan dapat tersampaikan dengan baik kepada para siswa.
Pagelaran tari kolosal yang melibatkan hampir seratus siswa di bawah bimbingan ibu Nurul Fatmawati, S.Pd, Suasana makin meriah Ketika harmonisasi antara musik tradisional dan modern diakhiri dengan pertunjukkan beberapa siswa yang membawa flare berlari mengitari seluruh penari yang memenuhi halaman. Babak akhir dari pagelaran tari kolosal ini yaitu dengan memadukan acara peluncuran antologi buku hasil karya siswa kelas peminatan atau kelas unggulan yang berjudul Keep Your Light dan Let”s Face It!. Tidak ketinggalan, kepala madrasah pun juga meluncurkan 2 judul buku sekaligus dan diserahkan langsung kepada Kasi Pendma Kemenag Kabupaten Kediri.
Sorak gembira dari seluruh siswa dan penonton makin membahana manakala bapak guru dengan busana adat nusantara dan jadul bunga-bunga melenggang di atas red carpet dengan iringan musik yang sedang viral saat ini. Bahkan tamu kehormatan, Kasi Pendma Kemenag Kabupaten Kediri , Bapak Drs. H. Abdullah Rosyad, M.Pd.I pun turut bergabung dan tampil memukau dengan pose ala model professional pada acara catwalk ini.
Puncak acara diakhiri dengan drama musikal bergenre komedi berjudul PHP yang diperankan oleh bapak ibu guru, diantaranya adalah Ibu Aning Prihatiningrum sebagai Mbak Inah, seorang penjual sayur atau etek yang mengalami PHP. Tak diragukan lagi kemampuan akting seluruh bapak ibu guru yang terlibat. Derai tawa dan antusiasme siswa menyaksikan pertunjukan drama musikal ini menunjukkan keberhasilan dalam bermain peran. (Humas)